Part 15 – Dia Lupa

Bayu berulang kali melirik jam tangan mahal yang melingkar di pergelangan kirinya. Baru pukul sebelas siang, itu artinya masih ada satu jam lagi sebelum Dira keluar dari kampus. Informasi yang Bayu dapat dari sang kakak bahwa Dira selesai bimbingan pukul dua belas.

Kanapa waktu bergulir lama sekali?

Pintu ruangan Bayu tiab-tiba di ketuk. Ia memerintahkan si pengetuk untuk masuk. Namun sebelum itu Bayu memasang wajah big boss menunjukkan sisi pemimpinnya. Muncul sosok Mira dari balik pintu, sekretarisnya.

“Pak, ada seorang tamu,” berita Mira.

“Saya ada jadwal pertemuan hari ini?” tanya Bayu heran. Seingatnya, dia tidak memiliki agenda penting hari ini.

“Teman Bapak. Ibu Dinda.”

“Oh, Dinda. Suruh dia masuk,” perintah Bayu. “Ah ya, satu lagi! Lain kali jika Dinda yang datang persilakan saja dia masuk tanpa meminta izin dari saya,” titah Bayu.

“Baik, Pak.” Mira berlalu dari ruangan Bayu.