Lauriel menggeleng sambil tersenyum.
"Kau pikir Aleksis akan bahagia mengetahui ayahnya mati menyelamatkannya? Tidak. Lebih baik aku saja yang berkorban kalau semua alternatif tidak dapat dilakukan. Aleksis masih kecil, setelah dia besar nanti dia tidak akan mengingatku dan tidak akan sedih. Tetapi kalau ia kehilangan ayahnya, bisa kau bayangkan akan seperti apa masa depannya nanti tumbuh tanpa ayah?"
Caspar tertegun. Ia tak percaya pada pendengarannya sendiri.
"Kau... bukankah kau menyayangi Aleksis? Tidakkah kau ingin hidup demi Aleksis?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com