"Aku bisa memaafkanmu kalau aku bisa memukulmu tiga kali... di lapangan," kata Charles.
Gila! Tiga kali... Sepasang mata Altair segera tampak menyala-nyala. Ini sama sekali tidak adil, apalagi dia merasa tidak bersalah.
"Enak saja," kata remaja itu buru-buru. "Aku bisa menerima dipukul satu kali olehmu untuk menyelesaikan ini. Tapi tidak lebih!"
"Eh?" Nicolae membulatkan matanya mendengar kata-kata Altair. Anak itu bersedia dipukul satu kali agar masalah ini menghilang? Astaga...
"Kalau tiga kali, nanti bekas pukulannya kelihatan. Ayah bisa curiga," Altair berbisik kepada Nicolae. "Sekali sih, aku tidak apa-apa."
Barulah Nicolae mengerti apa maksud Altair. Pemuda itu tidak ingin memperpanjang masalahnya dengan Charles, tetapi ia juga tidak mau menerima pukulan yang akan meninggalkan bekas dan membuat ayahnya curiga.
"Kau... tidak apa-apa, begitu?" tanya Nicolae sambil memegang tangan Altair, berusaha memastikan anaknya tidak kenapa-kenapa.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com