webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
416 Chs

Memburuknya Kondisi Alif

Baru saja tiga jam memejamkan mata di kasur, aku mendengar samar-samar kegaduhan yang aku juga tak tahu di mana sumber suaranya.

Aku tak menggubris suara itu. Aku juga mengecek jam di ponsel dan ternyata masih pukul sebelas malam. Ku tutup telinga dengan bantal agar suaranya tak terdengar lagi dan aku bisa tertidur dengan nyenyak.

Brakk!!!

Prang!!!

Aku berdecak kesal lalu duduk memperhatikan keadaan sekitar. Setelah kupastikan suara itu hening, aku kembali berbaring dan mencoba menutup mata, tapi sepertinya mataku tak ingin diajak kompromi lagi.

Aku juga semakin mendengar suara derap kaki yang ternyata, sumber suara itu berasal dari ruangan samping.

Awalnya aku tak menggubrisnya, tapi semakin sini suaranya semakin keras.

Aku tak tahu keributan apa yang ada di luar sana.

Dengan keterpaksaan yang luar biasa, perlahan aku turun dari kasur kemudian membuka pintu.

Sambil mengucek mata, aku melihat pintu ruangan Alif yang terbuka.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com