Hari sudah kembali gelap, namun teman sekamar Eugene belum menampakan batang hidungnya. Yang mana berarti Eugene terjebak dalam satu ruangan berdua saja dengan gadis berambut coklat.
Eugene pikir, inilah saat yang tepat untuk menunjukkan sesuatu pada gadis itu. Tak akan ada yang mengganggunya lagi. Setelah momen romantis yang sama sekali tak terealisasikan saat malam tahun baru. Yang malah mereka gunakan untuk saling bercerita horor dan akhirnya membuat Eugene paranoid sampai keesokan harinya.
"Michelle..."
"Hm?" sahut si gadis tanpa menoleh, terlalu sibuk membaca buku tebal di tangannya.
Dari kejauhan Eugene dapat membaca judul besar di sampul depan, buku sejarah yang sangat tak cocok baginya. Sedikit cemburu juga karena ia kalah menarik daripada buku sejarah menyebalkan di mata Michelle. "Kita ke atap yuk~"
"Tidak mau. Di sana sangat dingin." tolak Michelle disertai fakta yang sulit disangkal. Di dalam ruangan saja suhu terasa dingin, apalagi ketika berada di atas sana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com