Bara menghentikan mobilnya di pinggir sebuah taman kota. Ia memberi waktu untuk Dini agar bisa sedikit lebih tenang setelah mengalami sedikit tremor akibat kejadian yang baru saja ia alami.
"Kau baik-baik saja?" tanya Bara, seraya meraih tangan perempuan itu.
"Aku tidak apa-apa, Om. Hanya sedikit kaget," jawabnya.
"Kenapa kau melarangku untuk menemuinya?"
"Aku tidak mau ada keributan lagi. Sudah cukup," jawab Dini.
"Dini ...."
Panggilan lembut itu membuat Dini menoleh, lalu menatap sepasang mata coklat yang sedangan memandangnya dengan sayu. Ia tidak menyangkal, kalau hatinya masih berdesir hebat saat berada di dekat pria yang masih berstatus suami orang itu.
"Mas Reno akhirnya sudah tahu soal kita, Om. Dia pasti akan memberiku pengajaran."
"Sshh! Hey! Ada aku, Din. Ada aku--"
"Mau sampai kapan?" sahut Dini.
"Apa maksudmu?"
"Keberadaanmu untukku, Om. Mau sampai kapan? Sekarang saja kehamilan ini sudah membuat Om ragu, kan?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com