Kecanggungan benar-benar terasa di meja makan SP lewat jam makan siang. Adri, Haikal, dan Darren ada disana, menyantap makan siang masing-masing hasil memasak Adri dan Bi Kani. Belum ada satupun anak SP yang kembali, mereka masih di sekolah meski ini hari Jumat dimana biasanya pulang lebih awal. Bertiga saja seperti itu, membuat Darren merasa menjadi obat nyamuk sesungguhnya meski Haikal yang masih mengenakan sarung sepulang jumatan itu tidak berbicara dengan siapapun, hanya sibuk dengan makanan bak orang kelaparan.
Darren bahkan seolah kembali seperti anak muda yang memeriksa ponsel di kala makan saking bingungnya harus bagaimana dengan Haikal yang tadi marah padanya itu. Ya meskipun Adri sudah mengatakan bahwa Haikal tidak akan marah lama-lama, tetap saja, perkara siapa yang memulai mengembalikan keakraban itu jadi masalah.
"Ekhm ..." Darren memecah suasana, tak ada tanggapan signifikan dari Haikal, hanya menoleh sekilas. Malah Adri yang meliriknya bertanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com