Tara segera memanjat tembok dengan bantuan sebuah pohon yang tepat berada di depan pagar balkon kamarnya.
HAP
"Akhirnya," gumam wanita itu lega setelah berhasil naik dan berhasil kabur dari Pragma.
Tidak apa-apa ia gagal melenyapkan nyawa Gelora karena masih banyak waktu untuk tetap membunuhnya. Selama Tara masih hidup, selama itu pula ia akan membuat keluarga Abraham menderita terutama kepada Pragma dan istrinya.
BRAKK
Tara tersentak kaget saat pintu balkonnya dibuka keras. Wajah suami kakaknya terpampang jelas di sana, dengan rahang yang mengetat dan menyorotnya tajam.
"Kakak ipar," sahut Tara setenang mungkin meski ia tak dapat menutupi rasa ketakutannya.
"Kau," tunjuk pria itu di depan Tara.
"Dan dia sama saja," lanjutnya menurunkan kembali jari telunjuk tangannya.
"Masuk Tara, kakak ingin berbicara kepadamu. Saya tunggu di ruang keluarga," tegasnya meninggalkan Tara begitu saja sebelum amarahnya kelepasan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com