Atmosfer di sekitar mereka terasa begitu sunyi tanpa adanya pembicaraan antara dua insan tersebut. Gelora dengan cekatan membalut luka suaminya, sesekali ia meringis pelan saat luka itu mengeluarkan darah segar. Wanita cantik itu masih tak berani menatap wajah sanggar suaminya, Pragma saat ini terlihat sangat mengerikan dari biasanya. Dan benar-benar marah hingga ia bersikap dingin seperti ini.
Lukanya selesai dibalut, kini wanita cantik itu bingung harus melakukan apalagi. Terlihat jelas lipatan kecil di sekitaran dahinya terciptanya, ia malu untuk merayu Pragma agar memaafkannya.
Masih hening, tidak ada pembicaraan di antara mereka. Sedangan si pria terus menatap gesture tubuh istrinya, yang bergerak gelisah di tempatnya. Jika seperti itu terus, ia yang akan dirugikan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com