"Kak Alan, aku malu" ucapku. Kak Alan tidak menjawabku dan masih melanjutkan aksinya mengerjai tubuhku.
wajahku memanas saat kak Alan melebarkan pahaku. Tanpa aba-aba kak Alan mulai menusukkan kejantananya dari celah hangatku.
"Kak!" Aku memegang bajunya hingga kusut saat kak Alan berhasil memasukkan semua kejantanannya ke dalamku.
"Sshhh nikmat sekali, kau selalu membuatku candu"
Kak Alan melenguh saat tubuhku rapat menjepitnya. Miliknya benar-benar terasa besar dan menyesakkanku. Aku hampur jatuh ke lantai kalau saja kak Alan tidak menahan berat tubuhku dengan lengan kokohnya.
"Sshhh.. aggh!" Aku tidak bisa menahan suaraku karena kak Alan kembali menghujamku berkali-kali.
***
"Maaf aku terlambat kak"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com