webnovel

OUR JOURNEY

Judul sebelumnya: Rumitnya Persahabatan [REVISI] Entah berapa lama lagi kita dapat bersama. Intinya, waktu yang aku habiskan bersama kalian sangat berharga bagiku. Selalu ada canda dan tawa serta duka di setiap perjalanan kita

Enjizoo44 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
134 Chs

Bab 37

Nathan dan Freya kini telah sah menjadi sepasang suami istri. Keduanya kini sedang menyalami satu-persatu tamu undangan yang hadir. Nathan akhirnya setuju untuk melaksanakan pernikahan secara tertutup setelah didesak Sherina dan juga Freya.

"Sayang ga capek?" Tanya Nathan kepada Freya.

"Nggak kok lagian undangan yang dateng juga dikit," jawab Freya.

"Kalo capek bilang ya," kata Nathan lalu diangguki Freya.

"Selamat ya Sheri akhirnya anak Lo kawin juga," kata Renata lalu cipika cipiki dengan Sherina.

"Selamat ya bro atas pernikahan anak Lo," kata Devian yang juga dateng ke acara Nathan.

"Makasih Lo kalian udah nyempetin dateng kesini padahal kan lagi pada sibuk," kata Sherina.

"Sibuk apaan cobak cuma muter-muter doang di rumah sakit bosen," kata Renata.

"Oh ya dimana Nathan?" Tanya Renata.

Sherina dan Rivanno lalu membawa Renata beserta Devian ke pelaminan. Mereka akhirnya bertemu dengan kedua mempelai.

"Loh Ren dia bukannya?" Kata Devian saat melihat Freya.

"Anna?" Panggil Renata.

"Apaan Anna? Orang namanya Freya," kata Sherina.

"Anna minum dulu nak," kata pak Arya yang tiba-tiba datang.

"Mas Arya?"

"Ren?"

Keduanya terpaku saling melihat satu sama lain. Renata tidak percaya jika dia akan bertemu dengan suaminya yang telah lama meninggalkannya.

"Siapa dia pa?" Tanya Freya bingung.

"Mas dia anak kita kan? Anna kamu ga inget bunda nak?" Tanya Renata sambil mendekat ke arah Freya.

"Bunda? Bukannya papa bilang bunda meninggal pas ngelahirin aku?" Tanya Freya.

"Meninggal? Bunda gak meninggal nak. Mas! Apa-apaan kamu bilang kalau aku udah meninggal?" Nada suara Renata kini meninggi sehingga Ia menjadi pusat perhatian saat ini.

"Ren nanti aja bahasnya malu loh dilihatin banyak orang," kata Devian lalu menarik tangan Renata agar menjauh dari keramaian.

"Pah maksudnya?" Tanya Freya.

"Nanti aja ya nak," kata pak Arya kepada putrinya.

"Nathan kayaknya aku ha-,"

"Sayang denger kan tadi mereka bilang apa? Nanti bahasnya jangan dipikirin, hmm?" Kata Nathan sambil menenangkan Freya.

****

"Gue yakin Yan dia Anna putri Gue," kata Renata.

"Iya iya tapi tunggu dulu jangan teriak kaya gitu gimana pun ini acara penting anak Lo," kata Devian.

"Maaf," kata pak Arya dan berlutut di depan Renata.

"Kemana kamu selama ini mas? Kamu tahu? Bastian selalu pingin ketemu sama kamu mas! Kamu pergi dari rumah tanpa ninggalin satu barang kenangan! Bastian ga pernah tahu siapa ayahnya mas!" Teriak Renata.

"Maaf, maafin aku Ren," kata pak Arya kini air matanya sudah membasahi kedua pipi laki-laki itu.

"Gue tinggal ya," kata Devian dan pergi dari sana agar tidak mengganggu keduanya.

Renata menunduk menyembunyikan wajahnya karena tak kuasa menahan tangisnya. Pak Arya lalu membawa Renata ke pelukannya, memberi kehangatan yang sudah lama Ia rampas dari hidup Renata. Pak Arya membelai rambut Renata pelan sambil ikut menahan tangisnya juga.

Setelah beberapa lama akhirnya acara Nathan dan Freya telah usai. Freya buru-buru melepaskan baju pengantinnya dan segera menemui papanya.

"Pah jelasin yang tadi," kata Freya.

Pak Arya lalu mengajak putrinya untuk duduk disalah satu kursi dan menggenggam tangan Freya.

"Maaf Anna papa boong sama kamu soal bunda," kata pak Arya.

"Jadi cewek tadi beneran bunda aku?" Tanya Freya.

"Iya Anna dia bunda kamu Renata Kesha bunda kamu," jawab pak Arya.

"Kenapa papa boong ke aku? Terus tadi bunda bilang Bastian? Siapa dia?"

"Dia adik kamu Anna," kata Renata yang ikut bergabung dengan Freya dan juga pak Arya.

"Bunda? Maaf bunda aku ga bisa kenalin bunda," kata Freya lalu segera memeluk bundanya.

"Gapapa Anna, wajar kamu ga kenal orang kamu ninggalin bunda pas masih umur satu tahun. Sekarang umur Anna berapa?" Tanya Renata lembut sambil membelai rambut Freya.

"Aku sekarang 18 tahun bun. Tapi," Freya menggantungkan kalimatnya saat ingin bilang jika Ia sudah menikah.

"Gapapa nak udah kejadian juga kan? Jadi istri dan ibu yang baik yah dengerin kata suami," kata Renata.

"Bun aku boleh lihat foto adik aku gak?" Tanya Freya.

Renata mencari hp nya di dalam tas lalu membuka galeri dan mencari foto Bastian. Freya hanya membeku setelah Ia tahu jika selama ini adiknya berada diantara orang-orang yang peduli dengannya.

"Bastian? Dia di Jerman kan bun?" Tanya Freya.

"Iya, kok tahu?" Tanya Renata.

"Dia adik kelas aku bun selama ini aku ga nyadar kalo adik kandung aku ada disekitar aku," jawab Freya.

"Ya wajarlah kamu gatahu palingan Bastian juga gak ngeh," jawab Renata.

"Maaf ya bun aku ga bisa jadi anak yang bisa banggain bunda. Pertama kali ketemu eh malah dinikahkanku mana aku masih dibawah umur lagi," kata Freya.

"Anna, bunda juga dulu nikah muda kok gapapa kali," kata Renata.

"Ekhem! Kacangin aja terus," protes pak Arya melihat ke arah kedua wanita yang kini sedang asik mengobrol.

"Aku tungguin penjelasan papa! Setelah papa jelasin baru aku mau ngomong sama papa titik!" Kata Freya.

"Misi Mama mertua papa mertua," kata Nathan yang begitu datang langsung menggendong Freya ala bridal style.

"Ih Nathan turunin! Malu tahu!" Kata Freya sambil memukul dada Nathan pelan.

"Freya nya udah jadi milik Nathan nih maaf ya mau diajak naena dulu," kata Nathan bercanda.

"Kamu belum dapet izin dari tante loh. Kita juga belum pernah ketemu sebelumnya. Dapet hak dari mana kamu manggil tante mama?" Tanya Renata.

"Tante sahabatnya mama kan? Nah udah sih," kata Nathan.

"Heh Nathan izin yang bener! Ga sopan banget jadi anak! Eh hehe Ren maafin anak Gue ya yang udah itu hehe," kata Sherina salting.

"Gapapa seenggaknya Gue gaperlu khawatir sama anak Gue kan udah dapet mertua yang baik," kata Renata.

"Besanan deh kita Ren!" Teriak Rivanno sambil membawa beberapa camilan.

"Duh pa kaya anak kecil aja pake bawa beginian," sewot Nathan.

"Sewot aja kamu! Turunin Freya kasihan tangannya pegel!" Kata Rivanno sambil menunjuk ke arah Freya.

"Astaga maaf sayang," kata Nathan lalu segera menurunkan Freya dari gendongannya

"Selamat ya Nathan. Oh iya kenalin Om Devian ayah Gisel dan temen dari mama sama papa kamu," kata Devian.

"Makasih Om. Kita udah pernah ketemu kan sebelumnya? Waktu Om nganterin Gisel. Makasih banget loh Om udah mau jauh-jauh nganterin Gisel buat ketemu Nayara," kata Nathan.

"Iya bener," kata Devian

"Anak Lo yang lagi satu dimana?" Tanya Renata.

"Nicholas? Dia lagi dirumah sakit bentar lagi palingan kesini. Gue nanti gak ikut makan malam ya Ren mau nemenin Naya soalnya," kata Sherina.

"Yaudah kita makan di rumah sakit aja," kata Renata.

"Diih mentang-mentang Lo yang punya yaudah ayok," kata Sherina.

Mereka akhirnya bergegas menuju rumah sakit.

****

"Selamat kepada SMA Kejora! Atas kemenangannya," kata MC.

"Bagaimana pendapat kamu tentang kemenangan ini?" Tanya MC kepada ketua tim.

"Saya sangat berterima kasih kepada guru dan teman-teman yang telah mendoakan kami hingga kami menang. Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada pelatih kami yaitu pak Arya karena telah mengajarkan kami dengan sungguh-sungguh," kata ketua tim.

"Ada yang mau ditambahkan?" Tanya MC kepada Jesse.

"Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih juga kepada para anggota yang sudah berlatih keras. Kedepannya kami akan berlatih lebih giat lagi dan lagi," jelas Jesse.

"Ok cut!" Kata sutradara yang memvideokan wawancara tersebut.

"Selamat bro."

"Selamat bro."

Kata semua siswa yang datang kesana untuk melihat turnamen SMA mereka.

"Selamat ya Jesse," kata seorang wanita.

"Lo?"