Riuh bergemuruh kini mulai tegas terdengar oleh gadis yang perlahan membuka matanya setelah menyelesaikan mimpi indah di pagi menjelang siang begini. Ia mengedipkan matanya berkali-kali guna menyesuaikan cahaya terang yang kini mulai masuk ke dalam lensanya. Sejenak terdiam kala sepasang lensa identik warna dan bentuknya sedang memberi tatapan langsung dengan jarak yang amat intim. Ia bangkit dengan cepat. Menatap sekelilingnya yang ramai dipenuhi remaja sebaya berseragam sama dengannya. Kemudian melirik jarum jam kecil yang melingkar di atas pergelangan tangannya dan mencocokkannya dengan benda sama berukuran lebih besar yang menggantung di tengah ruangan. Pukul 9 pagi, lebihnya lima menit.
Gadis yang tadinya terdiam untuk terus mencoba menerka keadaan asing yang baru saja terjadi padanya itu kini menoleh ke arah remaja sebaya yang duduk rapi sembari menyangga kepalanya miring untuk menatap Davira.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com