webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
368 Chs

52. Awal Mula Cinta Ber-asa.

Riuh bergemuruh kini mulai tegas terdengar oleh gadis yang perlahan membuka matanya setelah menyelesaikan mimpi indah di pagi menjelang siang begini. Ia mengedipkan matanya berkali-kali guna menyesuaikan cahaya terang yang kini mulai masuk ke dalam lensanya. Sejenak terdiam kala sepasang lensa identik warna dan bentuknya sedang memberi tatapan langsung dengan jarak yang amat intim. Ia bangkit dengan cepat. Menatap sekelilingnya yang ramai dipenuhi remaja sebaya berseragam sama dengannya. Kemudian melirik jarum jam kecil yang melingkar di atas pergelangan tangannya dan mencocokkannya dengan benda sama berukuran lebih besar yang menggantung di tengah ruangan. Pukul 9 pagi, lebihnya lima menit.

Gadis yang tadinya terdiam untuk terus mencoba menerka keadaan asing yang baru saja terjadi padanya itu kini menoleh ke arah remaja sebaya yang duduk rapi sembari menyangga kepalanya miring untuk menatap Davira.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com