webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Teen
Not enough ratings
368 Chs

51. Purwarupa

Deg! Adam kini ikut terdiam. Kalimat itu adalah kalimat yang paling ditakutkan oleh Adam. Meskipun terdengar tak akan pernah, namun pastilah fakta akan membalikkan semua yang ada. Kalimat mamanya itu adalah sebuah pertanda. Bahwa rumah tangganya dan sang papa, sedang berada di ujung tanduk.

"Kenapa kamu gak kunci pintunya aja?" ucap Adam ikut menyandarkan tubuhnya ke belakang. Mengambil posisi nyaman agar bisa berjajar rapi dengan adik semata wayangnya yang kini diam tak bersuara dan enggan menanggapi kalimat tanya dari kakaknya itu.

"Kenapa kamu gak kunci pintu—"

"Aku udah jawab pertanyaan Kak Adam tadi, perjanjian tak berlaku untuk pertanyaan kedua dan selanjutnya." Raffa menjawab dengan nada ketus. Tak memalingkan wajahnya dan terus memusatkan tatapannya ke arah layar ponsel.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com