Candra kini meletakkan ponsel yang baru saja di kembalikan Adam untuknya. Menyiapkan jari jemari panjang dan kurus miliknya untuk menghitung nama-nama gadis cantik yang akan masuk dalam daftar taruhannya.
"Kayla Jovanka," ucapnya memulai. Kali ini Adam menoleh. Tersenyum miring ke arah Candra.
"Meila Sabila anak IPA-1, Fira Adelia, Davina Fradella, dan ...." Canda memutus kalimatnya kala tak ada lagi nama gadis cantik yang bisa disebut olehnya.
"Davira Faranisa," sahut Adam tegas. Membuat Arka yang berdiri di sisinya menoleh.
"Gue gak setuju. Kenapa bawa-bawa Davira?" protes Arka mencerca kalimat Adam barusan. Memang benar-benar brengsek orang satu itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com