webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · perkotaan
Peringkat tidak cukup
397 Chs

Kedatangan Wisnu

Sepanjang perjalanan Alana menuju ke dalam rumah. Pikirannya melayang ke mana-mana. Lebih tepatnya, ke hubungan dirinya, bersama dengan Dwika. Jika memang, keluarga Dwika seperti itu. Alana semakin yakin, jika dirinya, tak akan mungkin memiliki Dwika, seutuhnya.

Selama ini, Alana sudah berjuang mati-matian, untuk dapat memiliki Dwika. Bahkan, Alana sampai harus menjebak Dwika, agar dirinya, mau menikahi Alana.

"Mama pulang!" ucap seorang anak kecil, yang berlari menuju Alana.

Padahal, malam ini sudah lebih dari pukul sembilan. Tapi anaknya, Rayhan. Masih betah terjaga, dan ceria menyambut Alana. "Halo jagoan? kok belum tidur?" tanya Alana, sambil memeluk tubuh munggil anaknya.

"Rayhan, kangen Papa, Ma?" Rayhan mengadu ke Alana, dengan wajah sedihnya.

"Emang, sekangen apa, Rayhan sama Papa?"

"Sekangen Rayhan sama Mama."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com