webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · perkotaan
Peringkat tidak cukup
397 Chs

Bersamamu, Aku Tak Merasa Sepi

Senin pagi ini, suasana kampus kembali ramai dengan aktifitas para mahasiswa. Iya, hari ini adalah hari pertama para mahasiswa menjalani semester baru mereka.

Ara dan Dewita memutuskan bertemu di pintu masuk tempat parkir kampus. Hari ini, bukan Dewita yang menunggu Ara, tapi Ara yang menunggu Dewita.

"Gak biasanya Dewita dateng telat?" ucap Ara di atas jok motornya.

Beberapa saat kemudian, Ara melihat sebuah mobil sedan merah menyala memasuki area parkir.

"Nah, itu dia."

Ara merapikan pakaiannya, lalu menghampiri mobil sedan merah yang telah terparkir dengan baik.

"Tumbenan nih telat?"

"Eh iya Ra, sorry. Bangun kesiangan gue."

"Kurang ya, libur semesterannya?"

"Kebanyakan Ra, jadi males buat bangun jadinya."

"Yaudah yuk jalan!"

Dua wanita berjalan bersamaan sambil membicarakan sesuatu dengan serius.

"Wit?"

"Hmm."

"Kemarin Jumat, gue ketemu Dito sama Dewa."

"Di mana?"

"Di cafe tempat gue kerja."

"Kok gak call gue sih buat ke sana?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com