"Antar aku ke apartemen ku", ujar Alexa pada Nathan yang sedang menyetir.
"Loh kok apartemen kamu, bukannya aku bilang kemarin pulang ke apartemen ku?", tanya Nathan bingung.
"Aku tak pernah bilang setuju untuk pulang ke apartemen mu", ujar Alexa sambil matanya melihat ke arah luar mobil.
"Tapi kan aku ngga bawa pakaian, hanya yang aku bawa dikoper kemarin. Itupun sebagian kotor", ujar Nathan mengeluh.
"Loh emangnya aku mengundang kamu buat tinggal di apartemen ku? Ngga kok. Aku cuma minta diantar ke apartemen ku, aku mau pulang", ujar Alexa sedikit ketus.
"Kamu kenapa sih? Kok tiba-tiba marah", tanya Nathan bingung.
"Aku sudah cape, aku mau istirahat. Kalau kamu ngga mau antar juga ngga apa. Turunkan aku disini, aku bisa pulang naik taxi", ujar Alexa bersiap akan membuka seatbelt nya. Tangan Nathan langsung menahan Alexa.
"Iya aku menuju apartemen mu sekarang", ujar Nathan.
Mereka berdua terdiam dan larut dalam pikiran mereka masing-masing sampai mereka tiba di apartemen Alexa. Nathan langsung menuju basement untuk memarkirkan mobilnya.
"Tunggu aku. Aku akan tinggal di apartemen mu", ujar Nathan saat Alexa membuka seatbelt nya.
"Untuk apa? Kamu pulang saja", ujar Alexa.
"Hei aku suamimu, aku akan tinggal di mana pun kamu tinggal", ujar Nathan mulai meninggi.
"Ngga perlu. Kamu pulang aja ke apartemen mu", ujar Alexa sambil membuka pintu keluar dari mobil. Nathan langsung ikutan keluar dan mencekal tangan Alexa erat.
"Patuhlah. Aku suamimu sekarang", ujar Nathan sambil menatap mata Alexa tegas.
Alexa memalingkan wajahnya dan tiba-tiba Nathan mengambil kepalanya dan mencium bibir Alexa, menahan Alexa dan tidak melepaskan ciumannya. Alexa berusaha berontak namun Nathan tidak melepaskan ciumannya.
Setelah tidak ada penolakan lagi dari Alexa, Nathan menciumnya dengan lembut kemudian melepaskan Alexa.
"Patuhlah. Jangan melawan suami lagi", ujar Nathan lembut sambil melihat ke manik mata Alexa.
Alexa mengangguk dan Nathan kembali memeluknya lembut. Kemudian Nathan mengeluarkan kopernya dan menggandeng Alexa memasuki lobby apartemen.
Alexa memberikan kartu akses yang sebelumnya sudah ia buatkan untuk Nathan agar Nathan bisa memasuki apartemen nya.
"Ini aksesmu, tanpa ini penjaga tidak akan memperbolehkan kamu naik", ujar Alexa.
"Oke", ujar Nathan sambil berjalan dengan merangkul Alexa.
Mereka memasuki pintu yang hanya bisa dibuka dengan kartu akses dan langsung menuju ke apartemen Alexa di lantai 18.
Alexa memasukkan kartu akses nya dan pintu apartemen terbuka. Ia lalu menyalakan beberapa lampu di apartemen, memakai sandal rumah dan memberikan sandal kepada Nathan.
"Sandalnya baru ya?", goda Nathan.
"Iyalah. Aku tak pernah terima tamu selain Jason", ujar Alexa.
Nathan menggiring kopernya mengikuti Alexa dan Alexa berbalik saat didepan kamarnya.
"Kamar kamu di sana. Aku ngga mau sekamar dengan kamu", ujar Alexa tegas.
"Loh kok gitu. Kita kan suami istri masa tidurnya terpisah", keluh Nathan.
"Ya uda kamu tinggal di apartemen kamu aja, aku disini. Kalau kamu mau disini, ikutin peraturan ku", ujar Alexa. Nathan mendekat namun Alexa langsung membekap mulutnya sendiri dengan tangan.
"Mau apa lagi kamu", teriaknya.
"Hahaha aku hanya ingin menggodamu saja. Iya, aku tinggal dikamar itu. Besok aku baru akan suruh asistenku bawakan barangku ke sini", ujar Nathan berbalik menuju ke kamarnya.
Alexa bernafas lega langsung masuk ke kamarnya.