webnovel

Chapter 18

"Ada apa mama dan papa menyuruh kita untuk datang malam ini?", tanya Alexa kebingungan.

"Kamu akan tau saat kita tiba di rumah besar", ujar Nathan dengan raut muka kesal.

"Kamu kenapa Nathan? Kok kelihatan kesal", tanya Alexa.

Nathan hanya diam, dia hanya fokus menyetir kendaraan nya menuju ke arah rumah orang tuanya.

Tak lama mereka tiba di rumah besar yang merupakan rumah pasangan Albert dan Liliana di daerah perumahan elite.

Setelah memarkirkan mobilnya di garasi rumah yang cukup besar, Nathan menggandeng Alexa memasuki rumah tersebut.

Memasuki ruang keluarga, Alexa melihat seorang perempuan sedang duduk di samping Ryan dengan sedikit sesegukan.

Ada Liliana yang memandang wanita itu dengan tatapan merendahkan, tidak seperti tatapan yang selalu Alexa terima. Nathan diikuti Alexa memeluk dan mencium pipi Liliana.

"Jadi ini orangnya?", ujar Nathan ketus.

Ryan hanya diam sambil memainkan smartphone nya. Alexa menarik Nathan untuk kemudian duduk di depan mereka.

Albert kemudian keluar dari ruang kerjanya dengan seorang pria yang merupakan pengacara Emporium Corp karena Alexa sempat bertemu saat Nathan memindahkan beberapa aset pribadinya mengganti menjadi nama Alexa.

Pria itu setelah bersalaman dengan Albert lalu mendekati Nathan dan berbisik sesuatu, Nathan mengangguk sambil memberikan jempolnya dan pria itu menyalami Nathan kemudian pergi keluar dari rumah.

Albert lalu mendekati istrinya dan mengusap lembut kepala istrinya duduk disebelah Liliana.

"Jadi bagaimana Ryan? Kamu sudah setuju ya untuk melaksanakan pernikahan ini", tanya Albert berwibawa.

"Ada apa sebenarnya?", bisik Alexa bingung. Nathan hanya menaruh telunjuknya di bibir.

"Tidak pa, aku ngga mau menikahi dia. Aku ngga cinta sama dia pa. Papa dan Mama tahu kan orang yang aku suka", ujar Ryan.

"Ryan jangan membuat masalah diatas masalah lagi", herdik Nathan keras.

"Kak kalau kamu dipaksa menikahi wanita yang tidak kamu cintai, kamu juga akan sama seperti yang aku lakukan sekarang", ujar Ryan tak kalah keras.

"Makanya kalau ngga mau bertanggungjawab, jangan bermain api", teriak Nathan.

"Aku akan bertanggungjawab kalau akupun sadar saat melakukan nya. Tapi pelacur ini menjebak ku", teriak Ryan membalas sambil menunjuk ke arah perempuan yang ada disebelahnya yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya.

"Aku juga tidak mau melakukan itu, aku juga di jebak", ujar gadis itu terisak.

Alexa memperhatikan gadis itu dengan seksama, dia langsung mendekatinya dan memeluk nya. Gadis sempat menolak namun saat melihat Alexa gadis itu hanya pasrah dan makin menangis dalam pelukan Alexa.

"Sayang lepaskan, jangan sampai ada penyakit yang menular padamu", herdik Nathan.

"Kamu diamlah, kamu juga Ryan. Masalah tidak akan selesai kalau kalian saling berteriak", jerit Alexa masih memeluk gadis itu.

Gadis itu makin menangis dalam pelukan Alexa sementara Ryan dan Nathan kembali duduk mencoba meredam emosi mereka. Gadis itu berangsur-angsur mulai berhenti menangis.

"Lia apa yang terjadi padamu?", tanya Alexa lembut.

"Kamu kenal dengan dia?", tanya Albert bingung.

"Ini Lia sepupu jauh aku papa. Apa yang terjadi? Kenapa kalian malah menghakimi Lia seperti ini?", tanya Alexa bingung.

"Dia menjebak aku, menaruh obat perangsang dalam minuman ku makanya kami melakukannya", ujar Ryan lemah.

"Apa benar begitu Lia?", tanya Alexa lembut.

"Ngga kak Alexa. Aku tidak pernah menjebaknya. Ini pasti ulah kak Ega dan kak Rita. Aku pernah mendapati mereka berhubungan badan di rumah, kak Ega takut kalau aku mengadu ke kak Chia tentang hubungan mereka makanya mereka menjebak aku", ujar Lia sambil sesegukan.

"Jangan bohong", herdik Ryan.

"Ryan, Aku kenal sekali watak Lia. Dia bukan anak yang pandai berbohong. Aku percaya ucapannya. Aku tau betul sifat Ega yang tukang selingkuh itu tapi aku ngga menyangka kalau dia akan selingkuh dengan sahabat istrinya sendiri. Dasar bajingan", ujar Alexa marah. Alexa langsung mengeluarkan HP nya dan langsung membuat panggilan telp.

"Jason, tahan semua bantuan keuangan apapun terhadap PT. Makmur Abadi, atur rapat pemegang saham, akan aku ganti pimpinan mereka. Besok berikan padaku laporan keuangan yang kemarin kamu kasih tau", ujar Alexa dan kemudian menutup telepon nya.

"Terima kasih kak, kamu uda percaya aku. Tadinya aku benar-benar terpuruk karena tidak ada yang percaya aku, bahkan kak Chia dan papapun ngga percaya", ujar Lia.

"Aku kenal kamu sejak kamu kecil jadi aku tau sifat kamu. Aku yang akan melindungi kamu", ujar Alexa lembut.

Nathan melihat ke arah Albert bingung karena demikian juga Ryan. Mereka baru melihat sisi Alexa yang begitu tegas dan kejam untuk orang yang menyakitkan orang-orang nya.

"Alexa kamu benar-benar percaya gadis ini?", tanya Albert.

"Aku sangat percaya Lia papa. Aku bisa menjamin kalau yang diceritakan Lia benar adanya. Sayang, kamu percaya aku kan?", tanya Alexa kepada Nathan yang duduk disebrang nya.

"Iya sayang, aku percaya kamu", ujar Nathan lemah karena ia tidak mungkin memarahi gadis itu lagi kalau tidak Alexa nya malah yang akan mengamuk padanya. Albert dan Ryan tersenyum mengejek pada Nathan. Liliana hanya diam melihat mereka semua