webnovel

Kamu Seperti Kekasihku

Setelah kehilangan kekasihnya sekaligus calon suaminya yang bernama Arkana, Nindya harus menghadapi banyak masalah. Dia harus rela menikah dengan pria bernama Ray karena dia harus melakukan sebuah pernikahan bisnis. Namun, disaat Nindya berada di jurang keputus asaannya. Dia bertemu dengan pria yang 'mirip dengan Arkana.' Akankah Nindya meneruskan pernikahan dengan Ray? Atau mungkin dia memilih untuk bersama dan memperjuangkannya cintanya bersama pria yang mirip dengan Arkana? Lalu, Akankah kematian Arkana mengungkapkan banyak misteri yang tersembunyi selama ini?

Dhini_218 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
51 Chs

aku akan menikah dengannya!

Wira menatap putrinya dengan tatapan sedihnya.

Nindya menunggu ayahnya untuk menceritakan apa yang membuat dirinya begitu sedih.

Wira memegang tangan Nindya dan berkata "Dya, perusahaan papa sedang krisis dan papa butuh bantuan dari seseorang, tapi ...," Wira menghentikan ucapannya, dia tidak sanggup untuk mengatakannya pada Nindya.

Nindya menatap kearah ayahnya dan bertanya lagi "tapi kenapa pa? apakah pala tidak mendapatkan pinjaman?"

Wira menggelengkan kepalanya dan menjawab "papa mendapatkan uang itu dari Ray, kamu kenal Ray kan? dia mengatakan jika dia adalah teman kuliah kamu dan Arkana,"

Nindya berusaha mengingatnya karena Nindya juga sudah melupakan semuanya, setelah berfikir sejenak dia pun akhirnya mengingatnya "iya pa, aku ingat dia Raynantha teman kuliah aku dan Ar, jadi dia yang membantu papa! aku harus berterima kasih padanya, dia baik sekali pa!" ucap Nindya, dia tersenyum karena bersyukur ayahnya diberi jalan keluar melalui tangan Ray.

Wira menatap putrinya dan berkata "tapi, semua itu tidak gratis, Ray meminta kamu menikah dengannya, dia bersedia meminjamkan uang itu dan ditukar dengan kamu! Nindya jika kamu tidak setuju, papa tidak akan memaksa. Kebahagiaan kamu adalah segalanya untuk papa, jadi papa rela jika papa harus melepaskan perusahaan kita!"

Nindya menggelengkan kepalanya jika dia menolak, maka ratusan bahkan ribuan karyawan yang bekerja dibawah naungan perusahaan ayahnya akan menganggur dan nasib mereka pasti akan jauh lebih menyedihkan daripada keluarganya.

Demi menyelamatkan orang banyak, Nindya akan menerima Ray dan melanjutkan pernikahan dia yang tertunda dengan Arkana menjadi dengan Ray.

"papa, aku setuju menikah dengan Ray," ucap Nindya secara langsung.

Wira terkejut dan menjawab "Dya, kamu jangan bercanda! ini serius dan pernikahan bukanlah untuk bermain-main, Dya pikirkan baik-baik sekali lagi?"

"tidak pak, aku sudah memikirkannya secara baik-baik, aku akan menikah dengan Ray, anggap saja ini sebuah pengorbanan kecil dariku untuk menolong orang banyak, pa! cintaku hanya untuk Ar, dia sudah pergi jadi untuk apalagi aku mencari cinta, karena cintaku sudah dibawa oleh Ar. tidak ada Ar lagi dihatiku kecuali Ar hidup kembali, itu mungkin aku akan membatalkan pernikahan ini!" ucap Nindya, dia menundukkan kepalanya masih saja berharap jika Arkana masih hidup, padahal sudah jelas Arkana sudah meninggal.

wira menggenggam erat tangan putrinya, dia benar-benar tidak tega dengan ini semua, tapi memang tidak ada jalan keluar lainnya.

Wira mengirim pesan pada Ray.

"Ray, Nindya sudah setuju untuk menikah dengan kamu, besok kita bicarakan tanggal pernikahannya."

Ting ...

pesan pun terkirim.

Ray yang baru saja turun dari mobil merasakan ponselnya bergetar dan saat dia membacanya dia tersenyum puas karena akhirnya wanita yang dia inginkan akan menjadi miliknya.

Ray membalas pesan itu.

"oke, sampai bertemu besok!"

Ting..

pesan pun terkirim.

Ray berjalan masuk ke dalam sebuah hotel untuk menemui seseorang, dia berjalan cepat dengan suasana hati yang sangat bahagia, dia bersiul gembira dan menemukan nomor kamar yang dia cari.

Ray mengetuk pintu kamar itu dan pintu itu pun terbuka, seorang wanita cantik dan seksi yang membukanya, dia memakai pakaian tidur transparan dan sangat menggoda, dia tersenyum kearah Ray dan berkata "Ray, akhirnya kamu datang!" dia langsung memeluk Ray, karena dia baru saja pulang dari London, walaupun dia hanya sebagai wanita penghangat tempat tidur Ray, tapi dia benar-benar mencintai Ray, sehingga dia rela menjadi apapun asalkan dia bisa bersamanya.

Ray tersenyum cerah dan menjawab "Fera, mungkin setelah ini, kamu harus melupakan aku!"

Fera terkejut dan menjawab "kenapa Ray? aku mencintai kamu, aku sudah memberikan semuanya untuk kamu? apa yang harus aku lakukan agar aku masih terus bersama kamu?" ucap Fera dengan nada sedih, dia sudah memberikan apapun pada Ray.

Ray, tersenyum cerah tanpa memikirkan perasaan Fera, dia pun berkata "akhirnya aku bisa mendapatkannya, kamu tahu kan siapaa wanita yang aku cintai selama ini! besok aku akan membuat rencana pernikahan dengannya, akhirnya Nindya kamu jadi milikku!" Ray tertawa bahagia dan melirik kearah Fera "awas jika kamu mengatakan macam-macam padanya, apalagi tentang hubungan kita, kamu akan tahu akibatnya!" Ray melotot dan mengancam Fera.

dia menyentuh dagunya dan melanjutkan ucapannya "aku tahu kamu sahabat dekatnya, jadi jangan mengatakan apapun padanya, jika sampai dia tahu dan membatalkan rencana pernikahan ini, kamu orang yang bersalah disini! apakah kamu mengerti Fera!"

Fera merasakan hatinya hancur berkeping-keping apalagi pria yang dia cintai memilih sahabatnya sendiri, Fera merasakan kebencian yang sangat besar pada Nindya dan berkata didalam hatinya "Nindya aku membenci kamu, sangat membenci kamu, lihat saja! aku tidak akan membiarkan Ray menikah dengan kamu, Ray hanya akan menjadi milikku!" ucap Fera, dia menyimpan dendam yang sangat dalam pada Nindya.

setelah bicara sebentar Ray pergi meninggalkan Fera tanpa menyentuhnya sama sekali, Ray sudah berjanji pada dirinya sendiri jika bisa mendapatkan Nindya, dia akan menjadikan dia wanita satu-satunya yang dia miliki dan membuang semua wanita simpanannya termasuk Fera.

Ray kembali masuk ke dalam mobilnya dan bersiul gembira, dia sudah tidak sabar ingin bertemu Nindya besok siang.

Dengan suasana hati yang luar biasa baik, Ray terus tersenyum dan bersiul gembira, dia merasakan suasana hatinya yang luar biasa sangat baik.