"Makan saja dulu," kata Petra dengan santai. "Bukannya kau mau menjenguk Jamie?"
Ketika Petra menyebutkan Jamie, pikiran Mia seketika terarahkan. Dia teringat sesuatu. "Aku menyesal mengizinkannya tinggal di asrama," gumamnya. "Aku rindu padanya, tapi entah apakah dia juga merindukanku."
Melihat ekspresi iri di wajah Mia, Petra pun tersenyum. "Sepertinya dia lebih merindukan aku."
"Memangnya kenapa?" Mia langsung menyahut dan menatapnya dengan tidak suka, seolah begitu Petra memberitahukan alasannya, dia akan langsung mencekiknya.
Petra menaikkan satu alisnya dengan jahil dan berkata dengan tenang, "Dia mungkin menganggap bahwa dia akan semakin bodoh jika memikirkanmu… tapi kalau memikirkan aku, dia akan semakin pintar."
"Petra Ardian!" Mia langsung mengertakkan giginya ketika mendengarnya. "Memangnya kenapa dia bisa menjadi semakin bodoh kalau memikirkanku?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com