Jean tersenyum tipis dan menerima tatapan kesal Lilia. Dia mengangkat tubuh ramping istrinya dengan mudah, lalu menggendongnya ke kamar mandi. Jean berpura-pura tidak menyadari kalau ujung telinga Lilia memerah.
Setelah menikmati mandi yang rileks dan menyegarkan, tenaga Lilia akhirnya mulai pulih. Dia berganti pakaian menjadi blus berwarna biru langit dan rok rajutan yang sewarna salju. Kemudian dia perlahan berjalan ke arah sofa, dimana Jean menunggunya. Langkahnya masih goyah dan kakinya gemetar, tapi setidaknya kini Lilia bisa berjalan sendiri.
Lilia duduk di samping Jean dan menatap ke luar jendela. Cahaya mentari pagi itu terasa hangat, sinarnya menerangi pemandangan hutan yang indah di sekeliling mereka. Di tengah pemandangan hijau itu, sesuatu menarik perhatian Lilia. Dia terkejut saat melihat dua buah tenda berdiri tidak jauh dari RV mereka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com