"Baiklah! Aku akan menjadi temanmu."
Aril akhirnya menjabat tangan Qiara sebagai pertanda dia setuju menjadi temannya.
Tepat saat itu, Qiara merasa sentuhan tangan Aril juga begitu akrab buatnya sehingga ia menaruh curiga pada Aril, tapi ia belum bisa menebaknya.
'Siapa sebenarnya Aril ini? Kenapa aku merasa sangat akrab dengannya?' Batin Qiara setelah menarik tangannya dari genggaman tangan Aril.
Sedangkan Aril sendiri tersenyum licik melihat Qiara yang kebingungan.
Tidak lama kemudian, pendamping kelompok B tiba dan berdiri di samping kanan barisan antara kelompok B dan A.
"Kelompok B akan didampingi oleh Kakak Diaz!" Ucap pembawa acara itu menyebutkan pendamping setiap kelompok dari A sampai seterusnya.
'Kak Diaz sepertinya pendiam. Bagus deh, setidaknya dia tidak akan cerewet pada kami.' Batin Qiara sambil mengambil nafas lega.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com