Sementara pagi yang begitu menggembirakan ada sebuah kediaman megah. Seorang wanita paruh baya yang begitu lincah di usia senjanya, berkutat di dapur dengan menu hidangan yang rutin di suguhkan sebagai kebanggaan.
Seorang bocah berseliweran dan mengganggu pergerakannya, namun sedikit pun tak memancing emosi, alih-alih menyerang sang cucu dengan ciuman bertubi yang membasahi seluruh wajahnya.
"Huekkk! Mama..." Sementara bocah yang merasa tak nyaman itu lantas mengeluarkan jurus tangisnya. Menjerit keras, dan berlari kencang mencari perlindungan dengan pandangan terbatas akibat netranya yang basah penuh air mata.
Seorang pria jangkun di sana, terkekeh geli yang setelahnya mengendong sang keponakan yang seperti tak pernah melewatkan satu hari pun dengan mata sembab. "Hei, ada masalah apa kali ini, eh?!"
"Hikk.... Oma membuat wajah ku basah, dan aku sangat tak menyukainya."
"Hei, sementara kau melupakan air mata mu yang malah makin memperparah itu, nak."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com