Cherlin melenggangkan langkah kakinya percaya diri, menulikan pendengarannya saat berbagai macam kalimat buruk terlontar untuknya.
Koridor itu ramai dengan orang, meski begitu ia tetap saja menundukkan kepalanya untuk berbalas pesan dengan calon kakak iparnya. Ah tidak, tiba-tiba saja wanita itu merasa ragu untuk memanggil Lea dengan sebutan semacam itu. Max tak serius mengikat wanita itu, kan?
"Aku masih tak menyangka jika ternyata pelakunya adalah mantan kekasih dari Nathan," tulis pesan yang di terima itu.
Cherlin pun kemudian melancarkan kedua ibu jarinya pada layar menyala. Membalasnya kemudian. "Percayalah, bahkan aku masih sanggup untuk kembali pingsan saat pria yang bahkan lebih mungil dari ku itu datang dan memperkenalkan dirinya."
"Lantas, apa yang kau tunggu? Tak akan lebih lama berkorban dengan nama baik mu yang terus di libatkan, kan?"
"Sampai saat ini, bahkan aku masih memikirkan jalan keluarnya."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com