Rara yang berniat menguapkan makanan ke dalam mulutnya pun di batalkan. Mengeja pertanyaan yang terlontar dari bibir Nathan yang setelahnya membuat kernyitan di dahi wanita paruh baya itu makin dalam. "Kau pikir memangnya apa?"
"Tidak, hanya saja ku rasa dia seperti menghindari ku saja," sahut Nathan yang langsung menyumpal mulutnya dengan makanan.
Sementara Rara yang kemudian tersenyum getir. "Haha... Maklumi saja, dia mungkin tak ingin membuat mu merasa tak nyaman."
"Ehmm... Padahal aku biasa saja," gerutu Nathan masih dengan mulut penuhnya yang terisi, tapi nyatanya cukup jelas masuk ke dalam pendengaran Zeno atau bahkan Rara yang berada di seberang.
Setelah menandaskan makanan di piring masing-masing, ketiganya pun lantas beranjak dari atas tempat duduk mereka. Berjalan beriringan menuju pintu keluar.
Dalam posisi Nathan yang mengambil tengah akibat Zeno yang beringsut begitu mudah untuk menyembunyikan tubuh mungilnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com