"Boleh aku masuk?"
Sebuah suara datang setelah bunyi ganggang pintu di tarik. Decitan yang begitu sayup saat decit bilah pembatas itu terbuka. Nampak begitu hati-hati, tak ingin menjadi menyebalkan dengan kehadirannya yang menganggu, hanya memunculkan kepala yang mencelinguk ke dalam dengan sebagian kecilnya yang bahkan nyaris tak terlihat.
Nathan dan Jevin yang sedang bercanda tawa, secara kompak mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara.
Rara di sana, dengan senyum yang terulas kikuk sembari alis yang bertaut. Membuat Nathan yang menyadari keadaan terlalu dekatnya dengan Jevin memutus, menyaduk rusuk remaja yang memeluknya dari belakang terlalu erat hingga di rasanya terlalu bebal untuk sekedar berinisiatif.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com