"Kepala Sekolah."
"Kalian sudah tiba." Kepala Sekolah Fu meletakkan dokumen yang ada di tangannya kemudian berkata, "Ada dua siswa pindahan di sini. Mereka sama-sama kelas 3 SMA. Kalian berdua masing-masing akan mendapatkan murid tambahan di kelas yang kalian ajar."
Sambil berkata seperti itu, Kepala Sekolah Fu menyerahkan dokumen milik Gu Mang dan Meng Jinyang kepada mereka berdua.
Luo Songhua mengulurkan tangan untuk mengambilnya. Tanpa melihat sampai habis dokumen dari kedua siswa baru itu, ia sudah mengerutkan alisnya dan berkata, "Kepala Sekolah, apakah Anda ingin mengaturkan siswa seperti ini ke kelas kami?"
"Benar." Kepala Sekolah Fu meletakkan jari panjangnya di atas meja dan berkata sambil menatap mereka.
Luo Songhua membalik-balik dokumen yang ia pegang sambil tertawa dingin, "Satu orang pembuat onar dengan semua nilai nol, dan yang satunya lagi hampir tidak memiliki pendidikan formal mau memasuki kelas terbaik dari seluruh angkatan kelas 3 SMA? Kepala Sekolah Fu, apakah Anda bercanda? Apakah Anda tidak takut sebuah kotoran tikus akan mengotori sepanci bubur?"
Masuk kelas 3-1? Tidak usah mimpi deh! Batin Luo Songhua.
Kelas 3-1 bukanlah kelas yang bisa dimasuki oleh sembarangan pecundang. Seseorang di keluarga Luo Songhua ada yang bekerja di Dinas Pendidikan, sehingga ia berani berbicara frontal kepada Kepala Sekolah Fu.
Setelah melihat-lihat dokumen tersebut, Luo Songhua baru memberikan dokumen tersebut kepada Xi Yan. Xi Yan membolak-balik hasil rapot Gu Mang yang bersih dan rapi. Sudut mulutnya pun tampak sedikit bergerak karena kaget.
Meng Jinyang tidak tahu bagaimana situasi sebenarnya di sekolah. Tapi hasil rapot Gu Mang ini benar-benar menakjubkan dan membuat semua orang terkejut saat melihatnya.
Entah di mana keberuntungannya, sehingga ia bisa membuat nilai ujian sesempurna dan sebersih ini selama lebih dari sepuluh tahun.
"Guru Luo, sebagai seorang guru, jangan berkata terlalu tidak enak didengar seperti ini." Kata Kepala Sekolah Fu dengan ekspresi yang datar, "Saya percaya dengan level kemampuan pengajaran Anda, oleh karena itu saya ingin menitipkan siswa ini kepada Anda."
Luo Songhua dengan ekspresinya yang tenang, berkata dengan santai, "Kepala Sekolah, Anda tidak perlu memuji saya. Saya tidak akan menerima salah satu dari dua siswa ini. Saya rasa kelas Guru Xi cukup cocok untuk mereka berdua."
Luo Songhua dengan jijik melirik Xi Yan, yang lebih muda dan lebih cantik darinya. Ia tidak ingin karir pendidikannya ternodai karena kehadiran murid baru di kelasnya.
Xi Yan tidak bisa mengatakan apapun, dan saat ini juga bukan waktu dan tempat yang tepat untuk ia berbicara.
Luo Songhua memang selalu seperti itu, kehadiran siswa bermasalah selalu tidak diinginkan keberadaannya di kelas yang diajar olehnya. Semua siswa bermasalah akan dipindahkan ke kelas yang lain.
Kepala Sekolah Fu, di sisi lain yang sudah setuju untuk mengatur agar Meng Jinyang masuk ke kelas 3-1 pun tidak ingin kehilangan harga diri dan martabatnya di depan Gu Mang.
Mata gadis ini terlalu tajam. Batin Kepala Sekolah Fu.
Kepala Sekolah Fu menatap Luo Songhua, dan dengan tenang ia berkata, "Meng Jinyang masuk ke kelas 3-1 dan Gu Mang ke kelas 3-20. Demikian keputusannya."
"Kepala Sekolah!" Ekspresi Luo Songhua seketika langsung berubah menjadi muram dan nada bicaranya penuh dengan emosi, "Sekolah memiliki harapan yang tinggi untuk siswa di kelas 3-1. Jika Anda melakukan ini berarti Anda mengabaikan kehormatan seluruh sekolah!"
Kepala Sekolah Fu mengangkat alisnya dan berkata, "Kalau begitu, apakah mau ditukar, Gu Mang masuk ke kelas 3-1 dan Meng Jinyang ke kelas 3-20."
Luo Songhua langsung terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah Kepala Sekolah Fu berkata seperti itu kepadanya.
Akhirnya mau tidak mau ia tetap harus menerima Meng Jinyang untuk menjadi siswa di kelasnya daripada Gu Man si gadis bermuka masam itu.
Melihat Luo Songhua akhirnya tenang, Kepala Sekolah Fu memandang Xi Yan dan berkata, "Guru Xi, apakah ada yang ingin Anda sampaikan?"
Xi Yan tersenyum lembut, "Kepala Sekolah yakinlah, aku akan berusaha supaya dia setidaknya masuk dalam gelombang peringkat ketiga saat ujian sekolah menengah."
Tidak peduli seburuk apapun masa lalu seorang siswa, Xi Yan sebagai seorang guru, harus tetap bersikap adil dan tidak boleh membeda-bedakan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Ini adalah prinsip yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Setelah mendengar Guru Xi berkata seperti itu, Kepala Sekolah Fu pun akhirnya menganggukkan kepala dan merasa lega.
*
Meng Jinyang sebenarnya tidak ingin berpisah dengan Gu Mang. Namun ia bisa sedikit menebak apa yang ingin dilakukan Gu Mang.
Gu Mang tidak bisa menjaganya selamanya, ia harus belajar bergaul dengan dunia luar. Kemudian Meng Jinyang mengambil permen lolipop dari dalam sakunya lalu memberikannya pada Gu Mang.
Gu Mang mengambil lolipopnya, tatapan matanya tampak gelap, dan ia berkata dengan suara rendah, "Kelas 3-1 dan kelas 3-20 jaraknya tidak terlalu jauh. Jika ada masalah, langsung saja cari aku."
"Oke."
Meng Jinyang menarik sudut bibirnya dan tersenyum pada Gu Mang. Kemudian ia pun memanggul tasnya di punggungnya, berbalik dan mengikuti Luo Songhua keluar dari ruang Kepala Sekolah Fu.
"Aku katakan di awal dulu ya. Ketika sudah mulai masuk kelas. Jika peringkat nilai kelas sampai menurun, jangan harap aku akan menyikapi dengan baik!" Luo Songhua berkata terus terang tanpa sungkan Meng Jinyang.
Kemudian ia pun melanjutkan, "Untuk memastikan kualitas nilaimu dalam kelas, kamu tidak akan mendapatkan kursi selama dua minggu pertama. Jadi kamu harus berdiri sambil mendengarkan pelajaran."
Mendengar Luo Songhua yang berkata seperti itu, Gu Mang menyipitkan matanya, kemudian ia melirik ke arah guru itu. Lalu melirik ke arah Meng Jinyang, dan ia melihat bahwa Meng Jinyang sedang menundukan kepalanya, bayangan kegelapan muncul di matanya yang dingin. Seketika Gu Mang langsung berdiri dan berkata, "Aku berubah pikiran."