Suara Gu Mang terdengar santai dan pelan, namun suaranya masih bisa didengar dengan jelas oleh semua orang yang ada di sekitarnya. Seketika suasana pun menjadi hening sesaat, dan semua mata langsung tertuju pada Gu Mang.
Gadis itu dipenuhi dengan aura yang mengintimidasi, tatapan matanya tampak sangat tajam dan bagian bawah matanya berwarna merah padam, dan ujung matanya yang sipit membuatnya semakin terlihat liar.
Semua orang yang melihatnya merasa merinding. Kemudian Gu Mang pun perlahan mengangkat sudut bibirnya dan ia pun tersenyum sembari berkata, "Jinyang, kemari lah."
Meng Jinyang tercengang sejenak, lalu ia berkata, "Oke" Dengan patuh ia berjalan mendekati Gu Mang dan mengehntikan langkahnya tepat di sisi Gu Mang.
Dengan santai Gu Mang membelai rambut Meng Jinyang yang panjang, fitur wajahnya yang cantik menyiratkan sedikit kekejaman, dan sudut mulutnya tampak sedikit melengkung seperti tanduk kepala iblis.
Gu Mang tidak terburu-buru dalam berbicara. Ia terdiam sejenak lalu perlahan membuka mulutnya dan mulai berbicara, "Kepala Sekolah Fu, Meng Jinyang akan masuk ke kelas 3-20 bersamaku."
Ketika Luo Songhua mendengar Gu Mang berkata seperti itu, seketika raut wajahnya langsung berubah. Lalu ia pun berkata dengan nada yang dingin, "Apa maksudnya ini? Mau mempermainkan aku?"
Aku sudah mau menerima Meng Jinyang, seharusnya dia bersyukur! Batin Luo Songhua.
Sebenarnya hanya siswa itu sendiri yang bisa menentukan seperti apa tingkat kecerdasan dirinya sendiri, dan mereka juga berhak menentukan siapa guru yang mengajarnya dan kelas yang akan ditempatinya.
Kepala Sekolah Fu memandang Gu Mang dengan sedikit kaget, "Apakah kamu yakin kamu mau Meng Jinyang masuk ke kelas 3-20 bersamamu?"
Meskipun kata-kata Luo Songhua memang pedas, kelas 3-1 adalah kelas urutan pertama di tingkat kelas 3 SMA, dan 3-1 adalah kelas yang paling diincar oleh semua siswa.
Jika bisa masuk kelas 3-1, dapat dikatakan bahwa separuh kaki mereka sudah masuk ke universitas unggulan gelombang pertama.
Dengan tatapan mata yang dingin Gu Mang melirik Luo Songhua, sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, ia menjawab pertanyaan Kepala Sekolah Fu sambil menganggukkan kepala dengan malas, "Iya."
Kepala Sekolah Fu merasa cemas, tapi ekspresi wajahnya menunjukan rasa enggan karena tidak masuk ke kelas 3-1. Kemudian ia mencoba menekan emosinya dan berkata, "Oke, lakukan apa yang kamu inginkan."
Ketika Luo Songhua mendengar Kepala Sekolah Fu berkata seperti itu, ia pun langsung menatap kedua gadis itu dengan marah, "Kalian tidak bisa menilai mana yang baik dan mana yang buruk! Kalian pasti akan menyesal suatu hari nanti!"
Setelah berkata demikian, Luo Songhua membuka pintu Kantor Kepala Sekolah dengan marah dan bergegas keluar.
Kepala Sekolah Fu memandang Xi Yan dan berkata, "Guru Xi, kalau begitu kedua anak ini akan kuserahkan padamu. Aturlah agar mereka memulai kelas secepat mungkin."
"Saya mengerti, Kepala Sekolah." Jawab Xi Yan dengan patuh.
Setelah Xi Yan mengajak mereka berdua berkeliling di area kelas 3 SMA. Sambil berjalan ia pun mengajukan pertanyaan dengan lembut, "Meskipun kelas 3-20 tidak sebaik kelas 3-1, tapi kalian tidak perlu khawatir, guru akan mengajarimu dengan sepenuh hati."
"Meskipun tidak sampai di ujian perguruan tinggi, tapi kalian punya banyak peluang yang tidak terbatas." Kata Xi Yan sambil tersenyum.
Meng Jinyang berbicara seperti siswa yang baik, "Terima kasih guru."
Xi Yan menepuk pundak Meng Jinyang dengan lembut sembari berkata, "Aku akan mengantar kalian untuk mengambil buku itu dulu."
Gu Mang tidak memberikan tanggapan apapun, ia menurunkan alisnya, dan berjalan dengan asal-asalan. Setiap gerakannya menyiratkan aura sombong dan arogan.
Kemudian Xi Yan melirik Gu Mang dan tidak bisa untuk tidak menanyakan rasa penasaran yang terus disimpannya, "Gu Mang, guru mau menanyakan sebuah pertanyaan, aku harap kamu tidak keberatan."
"Ya?" Gu Mang sedikit memiringkan wajahnya dan mengangkat alisnya untuk memberi isyarat kepada Xi Yan supaya melanjutkan pertanyaannya.
Gerakan yang dilakukan Gu Mang ini menunjukkan aura yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ia terlihat sangat keren, dan tidak sama seperti para siswa pembuat onar di sekolah yang tidak belajar seni apapun atau tidak tahu bagaimana cara belajar.
Aura Gu Mang membuat orang lain merasa benci padanya, namun juga membuat orang lain sedikit menyukainya. Xi Yan tidak mengerti mengapa ia memiliki perasaan aneh ini.
Xi Yan pun berdeham kemudian ia pun berkata, "Aku sudah melihat hasil rapotmu, dan semuanya... Bagaimana ujianmu bisa seperti itu?" Xi Yan berkata dengan sangat lembut dan bijaksana.
Gu Mang tiba-tiba tersenyum menyeringai di sudut mulutnya. Auranya terlihat 70% kejam, dan 30% terlihat seperti seorang bajingan. Ia sedikit memiringkan kepalanya sambil menatap Guru Xi, "Bagaimana bisa mendapatkan nilai nol besar?"
Xi Yan menatap Gu Mang yang tenang dan jujur, sambil mulutnya sedikit bergerak dan ia juga sedikit menganggukkan kepalanya.
Gu Mang mendorong ujung topinya ke atas dengan satu jari. Ia memperlihatkan parasnya yang menawan, dan berkata dengan santai, "Karena orang lain melewati ujian dengan mengerjakan, aku melewati ujian dengan tidur."
Seketika Xi Yan langsung terdiam saat mendengar jawaban dari Gu Mang, "..."