webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · perkotaan
Peringkat tidak cukup
381 Chs

47

Krystal melebarkan matanya melihat Erik yang baru saja mencium pipinya. Tubuhnya tak bergerak dan tak merespon apapun. Ia hanya menatap saja mata Erik yang juga menatapnya tersenyum.

"Kamu mau kan kasih aku kesempatan?" tanya Erik sekali lagi. Krystal malah menunduk dan tak menjawab.

"Sebaiknya kita gak bicara soal ini dulu, Mas. Denis lebih penting." Erik sedikit mundur dan meluruskan lari punggungnya. Ia lalu mengangguk.

"Aku tau Denis menyukaiku tapi bukan berarti aku pantas menggantikan posisi mendiang Mba Anna," tambah Krystal lagi memberi pengertian.

"Aku akan tetap menjalani operasi jika sum-sumku cocok tanpa syarat. Dan soal Arsenio, aku gak mau melibatkan siapapun, termasuk Mas Erik. Aku harap Mas Erik juga menghormati privasiku." Erik mengangguk mengerti.

"Aku ngerti. Aku menghormati keputusan kamu." Krystal tersenyum mendengar pengertian Erik.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com