Malam begitu sepi tanpa Metta di penthouse. Gaara sudah 5 kali bolak balik ke dapur tapi selalu lupa apa yang ia mau lakukan.
"Ngapain aku kesini? Ahh..." umpatnya kesal dan berjalan lagi kembali ke kamar. Dengan kesal dan tidak bisa tidur, ia terus melirik pada jam dinding dan ponsel secara bergantian. Fabian bahkan sudah pulang kembali mengantarkan Metta ke rumahnya.
"Kok dia belum nelfon ya?" gumam Gaara sambil duduk dengan kaki bersila di atas ranjang. Ponselnya di letakkan tepat di depannya. Rambutnya sudah acak-acakan karena terus menerus diremas dan diacak.
Gaara menopang sebelah wajahnya dengan telapak tangan lalu memandang ponsel itu lagi. ia memandang jam dinding lagi lalu memandang ponsel lagi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com