webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · perkotaan
Peringkat tidak cukup
381 Chs

328

Malam begitu sepi tanpa Metta di penthouse. Gaara sudah 5 kali bolak balik ke dapur tapi selalu lupa apa yang ia mau lakukan. 

 

 

"Ngapain aku kesini? Ahh..." umpatnya kesal dan berjalan lagi kembali ke kamar. Dengan kesal dan tidak bisa tidur, ia terus melirik pada jam dinding dan ponsel secara bergantian. Fabian bahkan sudah pulang kembali mengantarkan Metta ke rumahnya. 

 

 

"Kok dia belum nelfon ya?" gumam Gaara sambil duduk dengan kaki bersila di atas ranjang. Ponselnya di letakkan tepat di depannya. Rambutnya sudah acak-acakan karena terus menerus diremas dan diacak.

 

 

Gaara menopang sebelah wajahnya dengan telapak tangan lalu memandang ponsel itu lagi. ia memandang jam dinding lagi lalu memandang ponsel lagi. 

 

 

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com