webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · perkotaan
Peringkat tidak cukup
381 Chs

29

Pelayan yang dimarahi oleh Erik hanya bisa menundukkan wajahnya. Ia memang sudah melakukan kesalahan yang tidak disengaja tapi berbahaya. Arsenio kemudian berdiri dan menyela omongan Erik.

"Sudah, Mas. Gak usah diperpanjang lagi. Kamu kan udah pecat dia," sahut Arsenio menyela Erik yang sedang memarahi pelayan tersebut. Pemandangan itu sedang disaksikan oleh banyak orang dan Arsenio tidak mau Erik mengambil panggung untuk kepentingannya sendiri.

Erik mendengus kesal melihat Arsenio yang membuatnya jadi menghentikan mencari perhatian Krystal. Krystal sendiri sudah memaafkan dan berharap agar masalah itu tidak diperpanjang.

"Gak apa, Mas. Dia gak sengaja," ujar Krystal. Ia akhirnya dibantu berdiri oleh Arsenio masih dalam keadaan basah dan mulai kedinginan. Pelayan itu akhirnya pergi setelah Erik memecatnya. 

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com