"Jadi berhenti tanya hal-hal seperti itu lagi," lanjutnya dengan nada menggeram. Tapi bukan Metta orangnya jika menyerah begitu saja.
"Kasih aku ijin keluar," Metta meminta dengan nada datar. Gaara mendecak dan menghela nafasnya.
"Kamu gak mau nyerah ya, kamu senang ya bikin aku marah!" Gaara bertanya dengan sinis. Metta tidak mau menggeleng atau mengiyakan, ia masih menatap Gaara dengan pandangan yang sama.
"Aku mau cari buktinya, kamu udah janji dan kita terikat perjanjian itu," Metta malah menjawab dengan jawaban berbeda. Gaara memandang Metta dengan tatapan tajam dan lidah menekan dinding mulutnya. Ia kesal, tapi tidak mau meluapkan rasa marahnya pada Metta. Mereka masih terus memandang satu sama lain tanpa bicara.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com