webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · perkotaan
Peringkat tidak cukup
381 Chs

151

Fabian masih berdiri dengan tersenyum dan baru saja menjelaskan apa yang diinginkan atasannya. Dari semua alasan, maka alasan yang dipakai Gaara malam ini adalah yang paling konyol. Daripada lewat jalan raya yang besar dan nyaman ia malah memaksa lewat jalan komplek yang sempit dan tidak nyaman. Bahkan hingga harus membeli seluruh komplek lingkungan perumahan itu agar ia bisa leluasa lewat.

Beberapa keluarga mulai protes tapi karena penjelasan dari ketua RT tentang siapa pemilik baru yang menguasai wilayah mereka tinggal sekarang, kini semua orang diam saja dan membiarkan Gaara Syailendra melakukan apapun yang ia mau.

"Trus kenapa dia gak langsung lewat aja, ngapain dia berhenti di depan rumahku?" tanya Metta setengah berteriak. Fabian yang belum melepaskan senyumannya malah menaikkan bahunya. Metta makin bingung dan mengerutkan keningnya. Ia bahkan hingga menggaruk kepalanya yang tidak gatal beberapa kali.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com