Boreas masuk dengan wajah yang kelihatan kesulitan dan takut-takut, dia bahkan tidak berani menatap Carolina dan langsung menarik tempat duduknya.
"Boreas," panggil Carolina dengan pelan.
Boreas sedikit tersentak, lalu akhirnya menatap mamanya.
"Mama," ucapnya dengan pelan.
"Kenapa kamu terlihat ketakutan seperti itu?" tanya Carolina dengan lembut, sebuah senyuman ramah terlihat di wajahnya.
"Itu… aku tahu bahwa kami dipanggil bukan gara-gara aku, tapi entah kenapa aku merasa bahwa ini karena aku lagi," ucap Boreas dengan pelan sambil menundukkan kepalanya.
Meskipun tidak selalu karena dia alasan Carolina memanggil mereka semua ke confession room, tapi kebanyakan itu karena dirinya.
Jadi setelah mendengar mereka dipanggil ke confession room, otak Boreas langsung bekerja dengan keras memikirkan kesalahan apa yang dia gunakan.
"Apakah kamu berpikir seperti itu?" tanya Carolina dengan terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka Boreas akan berpikir seperti itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com