Sepulangnya Melati jalan-jalan. Tak sengaja dia menyaksikan Devano dicium Celine.
Ces!
Hatinya terasa tercubit dengan tubuh yang diam tak bisa ia gerakkan. Bahkan matanya lancang melihat bagaimana wanita itu menempelkan bibirnya di pipi Devano.
Hal yang mungkin tidak pernah terpikirkan olehnya. Akan tetapi Melati sendiri tak memiliki hak untuk marah, sedangkan mereka tidak memiliki ikatan apa pun kecuali antara pekerja dan majikan.
Lantas kenapa hati ini terasa seperti disayat-sayat dengan silet? Terasa sakit ngilu, perih bahkan rasa ini tak bisa diucapkan dengan perkataan. Lidahku terasa begitu kelu. Tangan seketika tidak berdaya, serasa tidak memiliki tulang. Seperti siput.
Jantung ini berdenyut tidak menentu. Gadis itu mencoba untuk tidak melihatnya, berpura-pura buta namun dia merasa munafik. Adegan itu sudah jelas nampak dihadapannya. Agar sakit hatinya tidak bertambah, Melati memutuskan pergi ke kamarnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com