Bab 107
Devano membuat Melati sebal bukan main. Gadis itu manggut-manggut. Namun tidak bisa berbohong dengan hatinya yang gembira bukan main.
Devano memang selalu bisa membuat jantungnya berdegup kencang dan memberikan kejutan yang maha dahsyat.
"Sebel!" Kata Melati.
"Sebel atau senang." Pria itu menaikan alisnya.
"Senanglah, pakek banget lagi."
Bahkan Melati harus satu kelompok dengan Devano saat mempersentasikan soal mata kuliah.
"Cie, ada yang satu kelompok nih." Kata Devano memanas-manasi Galih yang ternyata tidak satu kelompok dengan mereka.
"Devan, jangan teriak gitu. Malu tau gak!" Melati menarik tangannya dan duduk lagi. Devano memang sudah gila, kehilangan akal sehatnya. Dia tak malu untuk naik ke atas meja dan berteriak.
"Kamu mau aku berteriak kalau aku sayang sama kamu."
Melati dibuat malu dan diledek oleh teman satu kelompoknya.
"Ehem-ehem, kayaknya kalian cocok deh."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com