webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

316. Mencatat Pesanan

Pepohonan yang rindang melindungi Pradita dan Bara dari teriknya sinar matahari. Pradita menggerak-gerakkan kakinya sambil memutar-mutarnya perlahan.

"Masih sakit gak kakinya?" tanya Bara.

"Gak juga. Udah lumayan sih. Kayaknya kamu gak usah manggil tukang urut deh. Udah gak apa-apa. Nanti aku tinggal pake koyo aja," kata Pradita.

"Yakin? Kamu gak suka dipijet ya?"

"Bukannya gak suka, cuman aku takut aja. Nanti kayak waktu itu aku dibatek." Pradita tampak cemberut.

Bara terkekeh pelan. Sejak tadi melihatnya tegang terus dan baru sekarang lelaki itu bisa tersenyum dan tertawa. Pradita jadi merasa sedikit lebih santai.

"Kamu tuh ada-ada aja, Dit. Kamu inget waktu dipijet di Ko Lim ya?"

"Iya bener!" seru Pradita. "Kamu bilang, aku gak akan apa-apa. Tau-tau aku dibatek, ya kan?"

Bara masih terkekeh. "Iya bener. Ya, aku mana tau si Ko Lim bakalan ngapain tangan kamu. Ngomong-ngomong, kenapa sih waktu itu tangan kamu sampe terkilir? Kamu gak mau cerita sama aku."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com