webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

251. Menjemput Tia

Bara menginjakkan gas lebih dalam sehingga mobil pun melaju lebih cepat. Namun, secepat-cepatnya Bara membawa mobilnya, ia tidak bisa menghindari jalanan kota Bandung yang akan selalu macet di Dago pada Sabtu malam. Mobilnya terus merayap melewati antrian panjang kendaraan.

Tia meneleponnya lagi dan Bara langsung mengangkatnya. "Halo, Tia. Lu masih di sana kan ya?"

"Masih. Lu lama banget sih. Perasaan kampus lu deket sama daerah Dago."

"Iya ini super macet banget. Lu sabar ya. Kalau udah bisa maju, gua bakalan nyampe sepuluh menitan lagi lah."

"Serius? Duh, cepetan dong, Bar. Di sini gelap. Sialan banget tuh si Ken. Gua pengen cabik-cabik dia tau gak sih?! Kesel!"

"Sabar," ujar Bara. "Bentar lagi gua nyampe, oke. Lu diem di bawah lampu jalanan yang terang."

"Iya ini gua lagi duduk di deket biasanya tukang baso tahu langganan lu."

"Oke lah. Tunggu ya, Tia. Bye."

Via menoleh pada Bara dengan wajah yang agak masam. "Kamu deket banget ya sama temen kamu itu?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com