webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

202. Berangkat Ke Semarang

Benar juga sih, batin Bara. Tante Kaira kan hanya pegawai om-nya. Bagaimana Bara bisa menuduh wanita itu yang tidak-tidak, tapi ….

"Tapi, kok Tante Kaira tau kalau di Semarang itu rumahnya nenek aku?"

"Ya, itu karena om kamu kasih alamatnya ke saya. Ini." Tante Kaira menyerahkan sepucuk kertas bertuliskan alamat rumah di Semarang. "Sejak dulu, om kamu memberikan alamat ini ke saya. Katanya, tolong simpen takutnya nanti suatu hari Bara mau ketemu sama neneknya. Hanya itu aja."

Tante Kaira tampak santai saat mengucapkannya. Bara yang justru merasa tegang mendengarnya.

"Jadi, selama ini Om Rinaldi nungguin aku buat nanyain alamatnya nenek di Semarang?" tanya Bara sambil melebarkan matanya.

"Kayaknya sih gitu," ujar Tante Kaira sambil mengangguk. Lalu ia tersenyum manis ke arah Bara. "Bara, kamu hati-hati di jalan ya. Kalau sudah tiba di Semarang, jangan lupa telepon Tante ya. Kabarin jam berapa pun, kalau kamu telepon pasti Tante angkat."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com