Moli berjalan ke arah toilet, seperti perizinannya kepada Nusa dan yang lainnya tadi. Ia berjalan dengan cepat, sampai langkah kaki membawa ke tempat yang benar menjadi tujuannya saat ini. Ia menghembuskan napas, lalu berhenti tepat di hadapan cermin panjang melebar yang tersedia.
Menatap pantulan wajahnya di cermin, lalu menyandarkan tubuh pada dinding.
"Aku kurang apaan sih…" gumamnya dengan suara yang parau, seakan ia juga tidak bisa menela'ah dimana letak dirinya yang mungkin saja kurang di mata Bian sehingga cowok satu itu dapat mempermainkan hatinya seperti ini.
"Gue udah di akui pinter sama semua orang, perubahan gue juga udah di akui cantik, berarti kan ada bukti kalau gue udah sesuai dan cukup pantas bersanding di samping Bian. Tapi kenapa kayak rasanya beda aja, Bian malah kayak ngejauhin aku?"
Tidak mengerti dengan keadaan saat ini, juga tidak mengerti kepada dirinya sendiri.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com