Kyuhyun memasuki sebuah restoran mewah dan langsung diantarkan oleh seorang pelayan ke ruang pribadi. Di dalam sana, seorang pria paruh baya dengan tubuhnya yang masih atletis duduk tenang sambil menghisap cerutunya. Aura majestik dan gelapnya sangat kental dalam setiap gerakan tubuhnya.
"Selamat malam Mr. Sanchez. Terima Kasih telah meluangkan waktu anda untuk bertemu dengan saya"
Sapa Kyuhyun sembari duduk di sofa yang bersebrangan dengan pria yang menjadi tamu pentingnya malam ini.
"Hm. Jadi apa tujuanmu membuat pertemuan denganku malam ini?"
Kyuhyun hanya tertawa renyah "I know you love your daughter so much."
Tuan Sanchez memberikan tatapan curiga "Monique?"
"I have some problem with her" wajah Kyuhyun berubah menjadi dingin dan mengerikan.
Tuan Sanchez kembali menghisap cerutunya seolah menyuruh Kyuhyun untuk melanjutkan pernyataannya. Dengan senyum yang mengancam Kyuhyun meneruskan kalimatnya.
"Sebagai partner bisnis yang terhormat, saya meminta anda untuk mengurus putri anda dengan baik"
Menanggapi suasana mencekam yang dibuat oleh Kyuhyun, Tuan Sanchez mencoba dengan santai menanyakan penyebabnya "Apa yang sebenarnya telah ia lakukan sampai membuat anda menemui saya seperti ini?"
"Dia telah melakukan hal yang tidak bisa dimaafkan bagiku"
"And that is?"
"She bothers what is important to me"
"Hm..so what do you want?"
"I want her to never show up again. Don't let me see her unless you want me to take care of her myself"
Kyuhyun memasang ekspresi yang benar-benar gelap. Demi orang yang ia cintai, ia tidak akan segan-segan bila harus membunuh. Meski saat ini ia dihadapkan oleh ketua dari salah satu mafia terbesar di Amerika Selatan, Kyuhyun will never back down.
Permainan bisnis gelap ini sangat mengutamakan keuntungun mutual, Tuan Shanchez tahu bahwa Kyuhyun tidak main-main dengan perkataanya. Meski usianya masih muda Kyuhyun sudah membangun kerajaan ekonominya sendiri. Orang-orang awam hanya tahu bahwa ia adalah pengusaha multi-bisnis, tetapi dibalik itu dia juga menguasai Underworld. Para pemain bisnis gelap atau sindikat-sindikat mafia di Underworld tahu betapa menakutkannya pria ini. Mereka akan aman jika bekerja sama dengan Kyuhyun.
"Okay, I understand"
"Good, it's always nice to see you Mr. Sanchez" dengan senyum palsunya Kyuhyun pamit undur diri.
.
Dengan pikiran yang memadati otaknya, Chaewon terduduk menghadap jendela seraya mengelus-elus perutnya, menunggu Kyuhyun. Saat ia melihat sinar lampu mobil yang ia kenal, Chaewon melirik pada secarik kertas yang berada di meja sebelahnya dan menarik nafas dalam.
Chaewon terus menunggu sampai suara pintu terbuka dan suara langkah kaki berjalan mendekatinya "Kau belum tidur?"
Chaewon menganggukkan kepalanya dan menyuruh Kyuhyun untuk duduk.
"Sepertinya aku menyuruhmu untuk tidak menungguku"
Sesaat Kyuhyun terduduk di sampingnya, Chaewon dapat mencium asap rokok yang menempel di tubuh Kyuhyun. Chaewon dengan refleks mengernyit dan bergeser menjauh, mendapati reaksi tersebut Kyuhyun langsung tersadar "Sebaiknya aku mandi dulu"
Chaewon kembali menunggu dalam diam, ia masih mencoba mengatur pikirannya. Ketika dirinya masih tenggelam dalam kerumitan hati, Kyuhyun telah kembali berada di sampingnya dengan tubuh yang sudah tersegarkan kembali, rambutnya juga masih setengah kering.
"Ada apa?"
Jujur saja Kyuhyun tidak menyukai kediaman Chaewon ini. Chaewon membalikan kertas yang berada di meja dan menyodorkannya pada Kyuhyun.
"Aku ingin kau menandatanganinya"
Kyuhyun melihat huruf yang ditebalkan sebagai judul bertuliskan Perjanjian Pra-Nikah. Kyuhyun melirik Chaewon sekali dan membaca isinya setelah mendapati tidak ada perubahan dari ekspresi Chaewon yang datar itu.
1. Hak asuh anak akan jatuh kepada Yoon Chaewon apapun yang terjadi.
2. Dilarang keras bagi Kyuhyun Cho Barnett untuk memberikan tekanan atau ikut campur dalam perekonomian Yoon Chaewon bila berpisah.
Kyuhyun hanya tersenyum speechless dengan apa yang Chaewon lakukan padanya. Dia dengan mati-matian rela melakukan apapun untuk menjaga kebersamaan mereka, tapi sekarang lihat apa yang dilakukan Chaewon. Wanita ini...hah, sudahlah ia tidak habis pikir lagi.