webnovel

F*cked Up

Kyuhyun hanya tersenyum speechless dengan apa yang Chaewon lakukan padanya.

"Aku rasa kau lupa menambahkan poin ku. 'Apapun yang terjadi, walau kau berpisah denganku, kau akan tetap menjadi milikku dan tidak ada satu orang pun yang dapat merebutmu dariku'"

"Aku akan menambahkannya nanti" Chaewon memberikan pena pada Kyuhyun.

"Kau harus menambahkannya lebih dulu baru aku akan menandatanganinya"

Kyuhyun menyenderkan tubuhnya pada punggung sofa, matanya tak lepas dari Chaewon, tatapannya tersirat akan rasa tidak percaya, tersakiti dan amarah. Chaewon menyetujui permintaan Kyuhyun dan akan menambahkannya nanti, untuk sementara Chaewon menyingkirkan kertas tersebut.

Chaewon memberikan amplop putih yang menjadi akar permasalahan kepada Kyuhyun.

"Apa ini?" Kyuhyun menerimanya dengan tatapan penuh curiga.

"Bukalah"

Kyuhyun mengikuti perintah Chaewon dan membukanya, di dalamnya ia menemukan dua lembar foto ultrasound dan selembar kertas yang menyatakan kehamilan seseorang.

"Ini mirip seperti apa yang kau berikan dulu"

Kyuhyun memperhatikan kedua foto itu dan Chaewon bergantian, tatapannya penuh rasa ingin tahu.

"You want me too keep it?" suaranya terdengar sedikit ceria "tapi bukankah ukurannya terlalu kecil untuk ukuran perutmu yang sebesar itu?"

Kyuhyun mencoba mengkomparasi perut Chaewon dengan foto di tangannya. Chaewon masih terdiam.

"Kenapa diam saja?" Kyuhyun menatap Chaewon heran.

"Itu bukan punyaku" Chaewon akhirnya buka suara.

Kyuhyun mengangkat kedua alisnya bingung "lalu kenapa kau menunjukkannya padaku?"

"Bacalah surat pemberitahuannya dengan seksama"

Kyuhyun mengeluarkan surat yang dimaksud dan membacanya dengan cermat.

'...dengan ini kami nyatakan Ny. Stephanie Lee positif mengandung selama lima minggu'

Kyuhyun terkejut bukan main, ia membaca kalimat itu berulang-ulang sampai ia yakin dengan apa yang dibacanya barulah ia kembali menatap Chaewon dengan wajah tercengangnya yang sangat amat ketara bahkan bibirnya saja tak kuasa untuk menutup.

Chaewon mengerti bahwa Kyuhyun meminta penjelasan darinya "Stephanie berkunjung ke sini saat aku pulang dan memberitahukan bahwa ia hamil dengan anakmu"

"Nonsense!!" seru Kyuhyun bangkit dari duduknya.

"She is pregnant and that's a fact" Chaewon ikut terbangun dari posisi duduknya "Bagaimana kalau dia menggantikan posisiku?"

"Bicara apa kau ini?" suara Kyuhyun semakin meninggi.

"Dia dan aku sama-sama mengandung anakmu, tidak ada masalahkan jika tempat kami ditukar?"

"Kita belum tahu kebenarannya! Aku akan menyelidikinya."

Hati Kyuhyun benar-benar merasa sakit saat Chaewon berkata bahwa ia tidak masalah posisi mereka ditukar, ia tidak masalah jika Kyuhyun menikah dengan wanita lain. Kyuhyun tahu bahwa Chaewon memang terpaksa menikah dengannya, tapi ia tidak seharusnya sepeti ini. Bagaimana dengan ikrar yang telah ia ucapkan? Bagaimana dengan janji yang ia ucapkan di hadapan kedua nisan orangtuanya?

"Mengapa kau mempertahankan pernikahan ini? It's not like you are in love with me" Chaewon sadar perkataannya keterlaluan mungkin karena amarah dari perasaan terkhianati. Tapi perkataan Chaewon memang benar, tidak ada alasan untuk mempertahankan pernikahan ini karena mereka belum benar-benar menikah. Tidak ada bukti legal yang dapat membuktikan bahwa mereka telah menjadi suami istri yang sah di mata hukum.

Hal yang bisa membuktikan mereka sebagai pasangan adalah satu sama lain dan cincin yang melingkar manis di jemari mereka. Janji yang mereka ucapkan atas nama masing-masing kandas begitu saja di mata Chaewon.

"Are you?" Kyuhyun balas bertanya, tatapannya sungguh-sungguh.

"I don't know, I'm still learning to"

Setidaknya Chaewon tidak membantah perasaannya, dia memang sedang belajar. Belajar untuk mencintai, dalam kasus ini orang yang ingin ia cintai adalah Kyuhyun. Mengetahui bahwa mungkin saja perasaanya terbalas oleh Chaewon, membuat Kyuhyun merasa cukup untuk mengakui perasaan yang entah sejak kapan bersarang dalam dirinya.

Jeda sunyi antara mereka yang beberapa saat menghampiri, terpecahkan oleh Kyuhyun "Do you know how much it hurts when the woman I love trying to push another woman to me?"

Chaewon dapat merasakan rasa sakit dalam tatapan mata Kyuhyun, dan perasaan bersalah yang menyayat hati mulai merayapi dirinya. Memang benar perkataan Kyuhyun bahwa tidak ada bukti anak yang dikandung Stephanie adalah miliknya. Bisa saja Stephanie menggunakan kesempatan ini untuk merebut kembali Kyuhyun, Chaewon sadar bahwa Stephanie menyukai Kyuhyun. Keputusan Kyuhyun yang memilih Chaewon dibandingkan Stephanie, membuat Chaewon harus menerima kebencian perempuan itu.

Setelah ia pikir lagi semua tuduhan yang dia layangkan pada Kyuhyun tidaklah berdasar. Segala perkataanya hanyalah pernyataan yang berat sebelah, ia telah meyakiti perasaan Kyuhyun. Perasaan terkhianati telah membuatnya buta dalam menilai suatu hal secara logis. Chaewon tidak mengerti apa yang harus ia lakukan selanjutnya, seluruh kejadian ini membuat dirinya tak seperti dirinya yang tenang dan logis, she is a mess.