Gaea menjawab di dalam hatinya belum siap. Ia pastikan Rainer mengetahuinya, "Kau tahu ucapanku sewaktu kencan itu gurauan, 'kan?"
"Aku tahu," jawab Rainer cepat tanpa perlu berpikir sama sekali.
"Lantas kenapa kau bertingkah seakan terjadi sesuatu?" tanya Gaea.
"Karena menyenangkan juga menggoda mu ...?" sahut Rainer balik dengan ringannya.
Gaea merasa seperti orang bodoh sekarang, mengetahui Rainer hanya menggodanya padahal sejak tadi panik luar biasa akan nasibnya, keperawanannya sampai sempat terlintas dipikirannya meminta tidur bersama ibunya. Ia melepaskan pelukan Rainer sementara memandang garang, "Kau sungguh menyebalkan!"
"Maafkan aku," kata Rainer namun kemudian tertawa, "aku tahu hubungan kita terlalu cepat ke sana. Aku takkan melakukan jika bukan kau yang minta."
Gaea mengembuskan napasnya lega, senang kepanikannya berakhir, dan Rainer tipe pengertian sungguh berbeda dengan kekasih sebelumnya yang tidak tahan ingin menjajal dirinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com