webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs

Menjaga Jarak

"Kau tahu, mengapa seorang sahabat bisa membunuh?!". Hendra berdiri dan mulai bergerak memberi ancaman.

"Mati aku..". Sekertaris itu bergumam. Menundukkan kepala, pasrah menerima segala bentuk hukuman.

"Berbaliklah!". Hendra memandang dengan wajah geram. Sekertarisnya berbalik perlahan kehilangan nyali.

Surya pikir dia akan di jatuhi hukuman mengerikan atau umpatan yang kini menjadi ciri khas CEO Djoyo Makmur Grup. Nyatanya lelaki bermata biru itu malah melemparkan dirinya pada sofa abu-abu.

"Kau membuatku kehilangan kompensasi terbaik". Serunya mengacak-acak rambut.

_Kompensasi?_ Surya menelisik.

"Ah' kamu menjebak nona lagi". Surya ikut duduk di sofa. Mengamati Hendra.

"Dia gadis muda yang lugu, jangan berlaku buruk padanya". Pikiran Surya berlari kearah berbeda. Dia melihat Dea di sana, anak yang tampak dewasa dari luar. Nyatanya mereka memang anak-anak muda yang masih mencari jati diri.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com