webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs

IV-197. Mengalir Saja

Gadis ini menjadi bingung atas susunan kalimat yang diucapkan Vian. Pernyataan lelaki bermata sendu tersebut membuat kepalanya pening.

Denyutan itu nyata dan dia tak bisa mengelaknya. Adiknya adalah hartanya, dia menjadi gila bekerja dengan dalih menyelamatkan masa depan adiknya. Kihrani tidak pernah memandang kesenangan untuk dirinya sendiri.

Dia kacau. Dan kini dia mengharap pertolongan dari pria yang baru saja berhasil meruntuhkan segala tembok besi yang dia bangun, hanya dari permainan katanya.

"Aku pening! Berikan berkasnya, aku ingin menyelesaikan tugasku," gadis ini mencoba bertahan dari kemelut jiwa dan pikiran yang berantakan.

"Kau tak bisa melarikan diri terhadap tanggung jawab memperbaiki sudut pandangmu tentang ikatan pernikahan, hanya dengan menghindariku," dia yang duduk di ujung meja masih bicara. Kata-kata sebelumnya sudah berhasil menghantuinya. Kini Vian kembali bicara dan hal itu seolah kian memojokan dirinya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com