"Beri aku baby, agar kakekku tidak menghukumku. Keluargaku sangat membutuhkan penerus, kau tahu Opa dan Oma mengharapkan kehadiran bayi kecil generasi baru Djoyodiningrat, rumah itu sudah mati suri tanpa kamu. Aku ingin menghidupkannya, lagi," Hendra menarik tangan istrinya. Mereka berjalan bersama-sama kembali ke mansion.
Ada satu hal yang tidak diketahui oleh Aruna. Yaitu kegirangan Hendra yang disembunyikan rapat-rapat di dalam hati berbunga. Bahkan untuk menutupi senyum yang akan terbit dari mulutnya. Cucu Wiryo mengatupkan bibirnya.
Tadi Aruna terlihat begitu ragu ketika akan mengangguk. Tentu saja perempuan ini pasti memikirkan kuliahnya yang belum usai. Akan tetapi kalimat syahdu Mahendra, atau lebih tepatnya perangkap yang dibuat lelaki bermata biru. Mampu menggerakkan Aruna untuk mengangguk menyetujui mengandung bayi di dalam perut.
Salah satu cara membuat perempuan ini bertahan bersamanya setelah lebih dari 2 bulan ialah membuatnya hamil.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com