webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1019 Chs

III-6. Perempuan Dinginnya

Bahagia

Pernahkah kamu memikirkan ini.

Coba ingat-ingat kapan terakhir kali kamu merasa amat sangat bahagia. Dan ternyata kamu kesulitan menemukan jawabannya. Apakah kemarin? Lusa? Seminggu yang lalu? Waktu masih ada dia? Ketika pertama kali memutuskan hal hebat? Ketika memilih mengikhlaskan? Atau jangan-jangan hari ini baru bahagia itu datang.

___

Dia tersenyum sekali lagi. Mengamati sekali lagi. Lalu menirukan gaya menyendoknya yang kadang tidak menampakkan cantik, akan tetapi layak di hayati, sebab terlihat menarik sekali.

"Hendra aku ingin cari angin sebentar," Aruna minta izin setelah seluruh makanan di piringnya lenyap tak bersisa.

"Boleh aku ikut?" Pria yang sekejap tadi tidak mengizinkan istrinya merapikan meja pantry berdiri meraih piring sang istrinya dan buru-buru meletakannya di Wastafel.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com