"Bukan untuk menyambut pensiunnya tetua Wiryo atau di angkatnya saya sebagai pengganti.. tapi untuk istri saya yang banyak melewati kesulitan dan berjuang memastikan bayi kami tetap selamat.." kalimat ini sejalan dengan datangnya seseorang. Lelaki yang bahkan tanpa ragu membawa cerutu di ruangan ber-AC.
Pembawa cerutu yang di ikuti beberapa orang di belakangnya menghentikan langkah. Pria berbaju putih bersih dengan sulam cendrawasih memikat terlukis di seputaran dadanya. Lelaki tersebut menyerahkan cerutunya pada salah satu anak buahnya, dia tampak sangat tertarik pada pria tinggi tegap di tengah ruangan yang sedang berdiri bersama putra tersembunyinya -putra yang seharusnya tidak di izinkan menampakkan diri-.
Mahendra tahu dirinya di amati oleh Rio. Pria ini sangat bersemangat, berbeda dengan pemuda yang berdiri di sampingnya yang detik ini memilih mundur, dan kelihatan ingin pergi dengan gerak lambat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com