"Kenapa memunggungiku," suaranya serak dengan tekanan intonasi yang kuat pada ujung kalimatnya. Lelaki paruh baya baru saya mendapatkan bantuan sekretarisnya naik ke atas ranjang. sayang sekali teman tidurnya memutar tubuh dan hanya menyajikan punggung.
"Kau senang?" Kembali lelaki tersebut berujar sembari merapikan selimutnya. Cukup lama terdiam, akhirnya dia memilih menurunkan posisi duduknya menjadi terbaring -hendak tidur. Sedetik berikutnya gerakan merapikan selimut perempuan yang tadi sempat memutar tubuh sehingga menghadirkan punggung mengakibatkan selimut terbuka, lalu ditutup lelaki paruh baya.
"Sudah cukup!" secara mengejutkan perempuan yang terdiam seribu bahasa menyuarakan isi hatinya, "Apa kau tak lelah mengatur kehidupan orang lain," perempuan yang memunggungi laki-laki seolah ingin menoleh, melihat bagaimana ekspresi yang tersaji dari pria yang ia ajak bicara. Tapi di urungkan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com