Karin menatap nanar wanita di depannya. Tak pernah diduganya tawaran seperti itu akan diajukan Theresia kepadanya. Bagaimana mungkin dirinya menyerahkan buah hatinya begitu saja pada wanita yang sangat membencinya? Lagipula dia tak sanggup membayangkan berpisah dengan Jonathan, pria yang sangat dicintainya.
"Bagaimana, Karin?" tanya Theresia setelah melihat rivalnya itu tidak bereaksi. "Apakah kau menerima penawaranku? Tenang saja. Aku pasti akan memberikan kompensasi yang tidak sedikit sebagai barter atas janin yang kau kandung. Tinggal sebutkan saja, berapa nominal yang kau minta?"
Kini giliran gadis itu yang menatap sinis pada tamunya. Theresia sampai terkejut melihatnya. Tak disangkanya Karin mampu bersikap seberani itu. Selama ini kekasih suaminya itu selalu bersikap merendah di hadapannya.
"Barter.... Jadi Bu Theresia menganggap anak saya ini sebagai barter? Alat tukar semata? Tega sekali Ibu mengucapkan istilah itu. Benar-benar tak punya hati!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com